Ini menjadi hari pertama ku menjalani aktivitas tanpa sosial media.
Tidak menggunakan Instagram, Twitter,
Facebook. Aku hanya beberapa kali
membuka Line untuk memantau beberapa
hal penting terkait perkuliahan. Rasanya tidak jauh berbeda, hanya saja kali
ini aku tidak begitu memperdulikan smartphone
yang biasanya selalu ku cek beberapa menit sekali. Aku menjadi lebih lepas dan
tidak tergantung dengan benda pintar itu.
Lantas apa yang aku lakukan hari ini? Hehehe apakah aku harus menceritakannya?
Baiklah akan ku ceritakan. Hari ini adikku yang paling bungsu baru saja pulang
dari pondok pesantren tempat ia menimba ilmu. Ia menjadi lebih tinggi dari ku
beberapa inchi. Rasanya kemarin ia
hanya sepundak ku, tidak melebihi tinggi ku. Tetapi di sisi lain aku merasa
bersyukur, aku pikir ia akan selamanya pendek hahaha.
Kami berbincang banyak hal, lebih tepatnya mengomentari unggahan
video di YouTube mengenai senjata mainan yang wujudnya menyerupai senjata
asli hanya saja output dari senjata tersebut
bukan peluru biasa tetapi suatu material dari plasma. Kami juga mengomentari
mengenai senjata lightsaber di film Starwars, dimana channel YouTube tersebut mengunggah bagaimana cara membuat replika dari lightsaber yang ternyata tidak begitu
rumit dalam membuatnya. Hanya memerlukan material tungsten atau biasa lebih dikenal dengan wolfram yang di beri
tegangan dari power supply, kalau
tidak salah input tegangannya sekitar 650 V , aku tidak mengingatnya dengan
jelas hehehe. Mengapa harus tungsten?
Karena material tersebut titik lebur nya sangat tinggi sekali, meskipun
dipanaskan dengan cara diberi tegangan yang sangat tinggi,masih saja tidak
melebur. Dan masih banyak lagi video-video yang kami komentari.
Perbincangan tersebut berlangsung cukup lama, sampai akhirnya sore
hari telah tiba dan kami sekeluarga memutuskan untuk pergi menonton film di
Bioskop di salah satu Mall dekat rumah. “Keluarga” disini maksudnya ialah aku,
mama, dan Abim (si bungsu). Sementara Ewal (adikku yang pertama) tidak
tertarik untuk pergi menonton film tersebut, entahlah mungkin karena ia sedang
berpuasa, jadi ia berpikir untuk lebih baik buka puasa di rumah saja, atau
mungkin ada alasan lain yang aku tidak ketahui karena aku tidak menanyakannya
wkwk. Selain Ewal yang tidak ikut, papa juga lagi-lagi tidak ikut. Karena papa
sedang sibuk tugas di pulau terluar Indonesia. Lebih memilih menjaga negara dibanding
keluarga, sebenarnya antara bangga sama miris sih. Hahahahaa tapi sebagai anak,
aku hanya bisa mendoakan semoga cepat pulang.
Sesampainya di Bioskop, aku sedikit kaget sih. Rasanya ini bukan weekend tetapi kok ramai sekali. Memesan
tiket saja sampai antre. Aku memiliki opini mungkin karena sedang berada di
akhir tahun dan banyak sekali film-film bagus sehingga banyak orang
berbondong-bondong untuk ingin menonton film kesukaannya. Tetapi mama ku punya
argumen yang bisa dibilang cukup logis juga. Ia berkata padaku bioskop hari ini
bisa ramai karena ini hari Kamis. Dimana hari kamis adalah hari terakhir harga
tiket di bioskop murah (harga weekdays).
Karena besok adalah hari Jumat dan harganya akan naik, biasanya sebesar lima
ribu rupiah, lalu di hari Sabtu dan Minggu naik sekitar sepuluh ribu rupiah
dari harga weekdays.Masuk akal bukan?
Film Starwars:Last Jedi
cukup menarik tetapi lagi-lagi durasi setiap sekuel film Starwars selalu lama. Membuat kami lapar, hingga akhirnya sepulang
menonton kami memutuskan untuk mampir di salah satu tempat makan yang menu
andalannya ayam geprek. Ini kali kedua aku makan di tempat tersebut, dan
sebelumnya baru kemarin makan di tempat itu. Sedikit aneh sih dalam dua hari
berturut-turut makan di tempat yang sama dengan menu yang sama. Ayam geprek
Mozarella. Demi apapun itu enak banget. Dan menu tersebut masuk kedalam list makanan kesukaanku setelah sate
padang dan mie ayam. Hehehe.
Anyway, ini sudah hari Kamis, besok lusa hari Sabtu. Hari dimana aku
sekeluarga akan melakukan perjalanan menuju kota Malang. Lagi-lagi tanpa papa.
Padahal liburan tahun lalu saat kami berlibur di Bali, papa juga tidak turut
serta. Sudah dua tahun kami tidak berlibur akhir tahun bersama papa. Terakhir
kali pada saat liburan akhir tahun 2015
di Bandung. Aku hanya bisa berdoa semoga secepatnya keluarga ini bisa berkumpul
lagi. Aamiin. Begitulah cerita ku hari ini. Jangan lupa terus ikuti
perjalananku di Empat Belas Hari Tanpa Sosial
Media. Terima kasih sudah membaca!
Tanggerang Selatan
Kamis, 21 Desember 2017
Anisa Nur Rezky
Komentar
Posting Komentar