Langsung ke konten utama

Empat Belas Hari tanpa Sosial Media


Hallo selamat liburan bagi yang sedang berlibur. Kebetulan di Universitas Telkom telah selesai melaksanakan Ujian Akhir Semester, dan sekarang sedang berada di masa-masa liburan. Aku libur dari tanggal 20 Desember 2017 sampai dengan 14 Januari 2018. Lumayan lama sih. Di akhir tahun ini aku ingin membuat satu challenge  yang spesial  ditujukan ke diri aku sendiri. Challenge nya itu adalah “Empat Belas Hari Tanpa Sosial Media”. Kenapa sih aku bikin  challenge  ini untuk diriku sendiri? Jadi alasan utamanya ialah, karena aku merasa sudah terlalu ketergantungan sama yang namanya sosial media.Dimana aku pikir, perlu waktu untuk istirahat dari dunia ini sementara waktu. Jadi rencananya aku cuti dari sosial media dimulai hari ini sampai dengan empat belas hari kedepan.Apakah aku sanggup? Harus sanggup!

Kemarin aku post di instastory bahwa aku akan pergi sementara waktu dari dunia media sosial. Bisa dilihat sendiri melalui foto di bawah ini. Sekitar 330 orang melihat instastory aku dan tiga orang me-reply­. Sisanya menanyakan secara langsung, ya sekitar lima orang. Nggak begitu banyak sih yang bertanya mengenai challenge yang sedang ku lakukan ini. Dan justru ini bisa membuat aku lebih tenang juga, karena berarti memang keputusan aku untuk cuti dari sosial media berada di timing yang sangat tepat. Karena aku tidak ingin dianggap lari dari suatu tanggung jawab.


Dengan tidak membuka sosial media tentunya beberapa teman akan sedikit kesulitan untuk berkomunikasi dengan ku. Nah, awalnya pun aku berpikir untuk tidak menggunakan Line juga. Tetapi setelah ku pertimbangkan lebih jauh lagi. Sulit rasanya, karena semua komunikasi penting yang terkait dengan beberapa tugas yang mesti diselesaikan selama liburan, berada di Line. Solusinya ialah aku tetap menggunakan Line tetapi hanya untuk tiga hal, yaitu permasalahan yang terkait dengan lomba Bussiness Plan, Laboratorium Teknik Tenaga Listrik, serta persiapan acara Food Festival 2018. Karena ketiga hal tersebut harus dipersiapkan selama liburan ini.Dan aku pun tidak setiap saat membuka Line, karena memang hanya membuka nya di waktu-waktu tertentu. Aku sudah menegaskan ke teman-teman jika membutuhkan diriku di dalam situasi urgensi bisa langsung menelpon saja.

Sebenarnya tujuan ku dalam membuat challenge ini tidak lain adalah ingin berusaha memanfaatkan waktu liburan dengan lebih baik. Dimana aku bisa lebih banyak memiliki waktu untuk menulis di blog, menulis lagu,menulis puisi, membaca buku-buku bagus, menghabiskan waktu dengan keluarga. Dan tentunya benar-benar menikmati perjalanan ku di kota Malang. Karena akhir tahun ini, aku akan menghabiskan akhir tahun di kota apel tersebut.Aku ingin menikmati waktu liburan dan perjalanan dengan sebenar-benarnya. Tanpa harus update sana-sini.Aku ingin, di perjalanan ku kali ini, aku bisa lebih banyak berinteraksi dengan manusia, dengan alam, dengan sebanyak-banyaknya ciptaan tuhan.Yang tentunya akan membuat ku lebih bersyukur dan memandang dunia dengan lebih luas lagi.

Aku mohon doannya, semoga challenge ini bisa ku jalani dengan sebaik-baiknya, dan menjadikan diriku menjadi pribadi yang lebih baik serta mampu membagikan pengalaman seru ini kepada orang-orang di sekitar.Dalam empat belas hari ini tentunya pengalaman baru yang aku rasakan, ataupun secuil cerita menarik di setiap harinya akan aku tulis dan akan aku publish di blog pribadiku. Semoga berkenan dan selamat mengikuti perjalanan seru bersama Anisa Nur Rezky. Selamat malam pembaca setia. Terimakasih sudah menyempatkan membaca.



Rabu, 20 Desember 2017
Tanggerang Selatan
Anisa Nur Rezky


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib