Apa kau akan selalu menjanjikan keindahan purnama? Apa mungkin akan ada purnama terakhir? Lalu kau pergi dan menganggap purnama yang kau beri tempo hari hanyalah omong kosong yang tidak akan pernah kau ingat lagi. Purnama kau indah, tetapi hanya sesaat. Maka kau memberikan ku kesempatan untuk menunggu setiap purnama. Kau bilang hari ke empat belas dan lima belas dalam kalender lunar ialah waktu yang tepat untuk menunggumu. Lantas jika langit tidak merestui dan awan hitam menutupimu, dengan apa aku mampu menatapmu. Aku hanya bisa menunggu, menunggumu dalam ketidakpastian. Dalam kecemasan yang sempurna, dalam gulita tanpa lentera.
Aku punya mainan baru. Hehehe. Tadaaaaa!! Teropong. Terus terang aku nggak sama sekali mengerti tentang kualifikasi teropong ini kayak gimana . So, aku nggak bisa mendeskripsikan teropong ini dengan detail. Yang aku tahu, ya ini alat namanya teropong haha. Aku nggak sengaja menemukan teropong ini di gudang. Dan kalian harus tahu, mengamati sesuatu dengan menggunakan teropong itu merupakan hal yang sangat mengasyikan. Sejak beberapa hari yang lalu, itu jadi hobby baru aku. Aku tahu sebenarnya yang aku lakukan itu sedikit nggak sopan. Tapi mau gimana lagi, seru banget sih. Ya, tuhan maafkan ketidaksopanan ku dalam menguntit kegiatan orang lain. Sejujurnya aku sama sekali tidak bermaksud melanggar privasi orang lain. Toh yang aku lakukan hanya mengamati gerak-geriknya saja. Aku tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma seperti mengintip orang mandi. hahahaha. Sama sekali tidak! Saat aku masih di rumah yang di Tangsel, obyek yang bisa aku amati dengan menggunakan teropong ini tida
Komentar
Posting Komentar