Langsung ke konten utama

Risau

Jika suatu saat nanti yang aku harapkan tidak terkabul, aku berharap semuanya berlalu tanpa ragu. Meskipun air mata mungkin akan jatuh bertubi-tubi. Rasanya mempertahankan milik Tuhan bukan kuasa manusia. Sudahlah ini tidak perlu aku pikirkan. Aku berjanji padanya untuk tidak menangisi hal- hal sepele seperti ini lagi. Tunggu! ini bukan perihal sepele. Ini lebih dari sembilan belas tahun kenangan yang aku tidak akan pernah bisa lupa. Seluruh hidupku tidak sanggup pergi. Tidak akan pernah. 

Mencari-cari kesedihan hanya menambah pilu. Aku memilih hening menatap taburan bintang, dibandingkan ramai mendengar riuh bunyi hujan yang hanya memacu hati bergetar seperti mengajak untuk menangisi keadaan. Setiap dentuman air menyentuh bebatuan, tidak sedikit tanpa suara. Seperti hati yang tergores tak terdengar. Aku benci meratapi, aku benci berandai-andai bodoh. Kebodohan tingkat dewa yang hanya menggerus batin untuk semakin menyakiti ilusi pikiran tanpa kejelasan.

Senyum hangat pudar sudah terlupakan. Diluapkan emosi justru berujung konflik berkepanjangan. Bertahan juga bukan pilihan. Runtuh sudah beton-beton emosi yang sekian tahun dijaga untuk tetap menyangga segala bentuk risau yang ada. Aku rindu tangan halus itu. Menyayangi tanpa pamrih. Aku harap hadirnya abadi. Meskipun aku tidak tahu sampai kapan. Tawa itu masih renyah, tatapan itu masih sama bahkan pelukannya masih sehangat beberapa tahun silam. Aku harap itu abadi. Akan selalu berada sejalan dengan nadiku. Hadir di setiap hembusan nafas. Oh rumah! Tanpamu aku mati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Fakta-Fakta Menarik Bruno Mars

Siapa sih yg gg kenal sama BRUNO MARS???? Secara dia kaka ku.. hahaha :D Aku cuman mau kasih fakta^ menarik tentang dia :) Bruno tuh penyanyi terkenal yakan?? yadong?? pastinya! ketenarannya juga sudah di buktiin. example: ulang tahunnya aja jadi trending topic di twitter seluruh dunia. Banyak bgt yang ngasi ucapan . Ini nih fakta- faktanya. semoga bermanfaat :D 1. Nama Bruno Mars memang jauh dari nama aslinya, Peter Hernandez. Namun kisah di balik pemilihan nama panggung ini pun cukup unik. Bruno diambil dari nama seorang pegulat, dan karena dulu Bruno cukup chubby, maka sang ayah memanggilnya dengan nama yang sama. Sedangkan, Mars dipilihnya karena banyak gadis berpendapat Brunosangat 'out of this world! There you go, Bruno Mars. 2. Warna kesukaan Bruno adalah marun. Standard lah! jiakakakakk 3. Walau besar di Hawaii, Bruno adalah seorang pria berdarah Filipina dan Puerto Rico. 4. Bakatnya dalam seni sudah terlihat dari usia yang sangat dini. ...

Pergi dan Melepaskan

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari perasaan yang tak kunjung diungkapkan. Perasaan yang hanya terpendam sebelum sempat tersampaikan. Meski kau rindu, tapi yang lalu sudah lah biar berlalu. Tak perlu kau tunggu, rasa itu su dah tak berlaku. Baik untukmu maupun untuknya. Namanya masih samar-samar kuingat. Kadang jelas, namun lebih sering kabur. Tawa nya renyah, serenyah fortune cookies yang sedang ketiban sial akibat kesalahpahaman membaca buku primbon milik eyang. Setidaknya malam ini aku merindukannya. Lagi. Walaupun tidak ku inginkan. Apa masih tentang dia, orang yang sama. Tidak juga. Kadang aku lelah bertanya apa maksudnya hati. Otak sudah tak sanggup memberi opini ketika hati menjejali serangkaian argumen tak masuk akal. Aku harap esok bayangnya enyah, setidaknya tidak ada lagi namanya di kepala ku. Yang kuyakini sudah lama terlupakan, nyatanya kadang masih terlintas sekelibat di pikiran. Salahku pergi tanpa alasan. Meski kubeberkan beberapa alasan masuk akal, tetap saja ia me...