Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Risau

Jika suatu saat nanti yang aku harapkan tidak terkabul, aku berharap semuanya berlalu tanpa ragu. Meskipun air mata mungkin akan jatuh bertubi-tubi. Rasanya mempertahankan milik Tuhan bukan kuasa manusia. Sudahlah ini tidak perlu aku pikirkan. Aku berjanji padanya untuk tidak menangisi hal- hal sepele seperti ini lagi. Tunggu! ini bukan perihal sepele. Ini lebih dari sembilan belas tahun kenangan yang aku tidak akan pernah bisa lupa. Seluruh hidupku tidak sanggup pergi. Tidak akan pernah.  Mencari-cari kesedihan hanya menambah pilu. Aku memilih hening menatap taburan bintang, dibandingkan ramai mendengar riuh bunyi hujan yang hanya memacu hati bergetar seperti mengajak untuk menangisi keadaan. Setiap dentuman air menyentuh bebatuan, tidak sedikit tanpa suara. Seperti hati yang tergores tak terdengar. Aku benci meratapi, aku benci berandai-andai bodoh. Kebodohan tingkat dewa yang hanya menggerus batin untuk semakin menyakiti ilusi pikiran tanpa kejelasan. Senyum hangat pudar suda

Catatan Orang Lemah

Terlalu banyak manusia, tapi rasanya masih sepi. Aku yang kurang bersyukur. Aku yang masih menutup diri. Selalu berusaha menjadi diri sendiri, selalu gagal. Aku sakit atau entahlah. Jujur aku lelah. Aku palsu. Aku masih belum benar-benar menjadi diri sendiri. Rapuh. Aku berusaha berulang kali tertawa, tawa palsu. Aku berusaha semaksimal mungkin ceria, tetap saja nihil. Mereka tertawa, aku tertawa. Melakukan hal konyol, menunjukkan pada dunia kebahagiaan. Itu bohong. Aku masih saja takut, dunia kejam. Atau sekali lagi mungkin aku yang sakit. Jangan tanya aku kenapa. Jawaban selalu sama, tidak apa-apa. Dia masih pemilik yang sama, aku masih menangisi yang sama. Aku tidak akan pernah siap melihat itu terjadi. Andai aku punya pilihan rasanya ingin selamanya. Apa ada dunia tempat pengabul segala keinginan? Aku sangat ingin berkunjung. Mengulang yang pernah terjadi. Membekukan hal istimewa yang berlangsung.  Rindu itu pahit bahkan kadang kala mengikis rasa suka yang sulit tercipta. Ke

Choir Choir

Malam ini aku baru pulang dari latihan choir. Hahahaha rasanya sudah lama banget nggak ketemu teman-teman choir. Aku senang sih ketemu mereka, aku juga senang akhirnya aku bisa latihan choir lagi. Walaupun aku nggak ikutan konser eksternal dan lomba di Bangkok, seenggaknya aku masih bisa ikutan nampil buat wisuda. Mungkin memang suara aku yang kurang bagus, makanya aku nggak keterima waktu audisi konser eksternal kemarin. Tapi yaudahlah, selagi masih ada kesempatan mengisi event-event kayak wisuda dll, sepertinya aku masih punya kesempatan buat latihan vokal secara gratis hahaha. Jujur aja sejak aku masuk ukm choir, aku banyak belajar teknik menyanyi gitu. Ya walaupun aku juga suka belajar otodidak sendiri gitu sih. Lupakan deh tentang itu. Aku nggak tau lagi deh kenapa aku suka banget menyanyi. Rasanya aku nggak bisa kalau satu hari aja nggak nyanyi. Dan anehnya lagi, sekarang aku udah nggak tau malu gitu. Padahal dulu aku nggak pernah percaya diri buat nyanyi di depan umum. Tapi

Satu Tahun di Asrama Putri Telkom University

Jujur saja aku masih sangat ingin berada di kota ku tercinta Balikpapan. Tetapi kondisi yang membuat aku harus segera kembali menuju kota Bandung. Hari ini, Minggu, 24 Juli 2016 aku sedang menikmati wifi Asrama Putri Telkom University untuk membuat postingan terbaru di blog ku. Entahlah mungkin aku satu-satunya orang yang begitu merasa nyaman ketika berada di Asrama ini atau mungkin banyak yang merasa begitu juga.  Di tahun pertama aku berkuliah, aku memilih untuk tinggal di asrama. Selain karena diwajibkan untuk Mahasiswa Baru Telkom University, aku pikir dengan tinggal di asrama aku bisa lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus yang tentunya akan sangat berbeda dengan lingkungan saat aku bersekolah dulu. Dugaan pertama ketika aku mendengar kata asrama yang terlintas ialah seperti asrama militer. Ketat dan disiplin. Ternyata dugaanku salah. Asrama Telkom University yang aku tempati memiliki fasilitas yang bisa dibilang sangat memadai.  Untuk saat ini ada enam be

Pelangi Kau Pergi

By Anisa Nur Rezky Rabu, 15 Juni 2016 Intro: Em  C  Em  C Em       C          Em Beralih dari hati ke hati C          Em       D Kala aku mencari menanti Em                               C Pelangi yang tak kan pernah kembali Em       C          Em Semusim lama ku lalui C          Em                   D Tak kunjung ku temui pengganti Em                               C Pelangi yang lama telah pergi Reff: Em                               C Pelangi kau pergi kau tinggalkan G                                 D Kau hilangkan segala harapan Em                   C                      G         D Kau biarkan kau musnahkan diriku ohhhhh Em C G D 2X Back to Reff Em                   C Kau lupakan kau hempaskan G                                 D Kau hilangkan segala harapan Em                   C                      G         D Kau biarkan aku kau musnahkan diriku ohhhhh Em                               C Pelangi kau pe