Aku rasa hidup mu menarik, tidak seperti hidupku yang datar datar saja. Kau tahu? Aku muak dengan hari-hari menjenuhkan ini. Kuliah, latihan choir, mengerjakan tugas. Ya hanya sebatas itu saja rutinitas ku.
Sementara kau tersenyum menatap dunia, aku tersenyum menatapmu tersenyum.
Hai bintang yang bimbang memilah peredaran. Tersesat dalam galaksi semesta.
Izinkan bulan mengemis sedikit sinar harapan. Ada padamu dan kau tak kunjung tahu.
Aku minta sedikit sinar, tolong jangan berpendar. Terlalu indah ku pandang. Terlalu manis kurasa.
Sebatas tabuhan biasa saja membuatku mengelu-elukanmu. Sekedar potongan cerita singkat tetap ku tunggu.
Apa salah jika aku berharap kau enyah. Sebisa mungkin ku lelah melihat pesona itu.
Tolol, aku selalu membaca cerita mu. Tidak istimewa tapi membuat tertawa.
Jangan pikirkan itu lagi. Aku paham kau pasti bisa.
Sayang, kau menunggu sosok yang tak layak kau tunggu. Jangan bagi padanya.
Tidak bisakah kau melirik sedikit saja ke arah ku. Kompas milikmu rusak atau aku berada di mata angin yang lain.
Ya sudah. Aku menyerah. Pergilah.
Bandung, 21 Maret 2016
12:58 AM
Komentar
Posting Komentar