Semuanya menjadi lebih berarti ketika telah pergi. Ya itu sangat benar sekali. Aku merasa membutuhkannya ketika ia sudah tidak ada lagi. Seperti biasanya, aku selalu menjalankan kemauan orang lain, bukan kemauanku sendiri. Seperti itulah aku terlahir. Mengikuti kemauannya untuk membahagiakannya. Sejujurnya aku sudah sangat bosan dan sangat muak dengan kondisi seperti ini. Tetapi aku masih saja selalu menuruti apa yang orang lain inginkan, bukan apa yang aku inginkan.
Aku punya mainan baru. Hehehe. Tadaaaaa!! Teropong. Terus terang aku nggak sama sekali mengerti tentang kualifikasi teropong ini kayak gimana . So, aku nggak bisa mendeskripsikan teropong ini dengan detail. Yang aku tahu, ya ini alat namanya teropong haha. Aku nggak sengaja menemukan teropong ini di gudang. Dan kalian harus tahu, mengamati sesuatu dengan menggunakan teropong itu merupakan hal yang sangat mengasyikan. Sejak beberapa hari yang lalu, itu jadi hobby baru aku. Aku tahu sebenarnya yang aku lakukan itu sedikit nggak sopan. Tapi mau gimana lagi, seru banget sih. Ya, tuhan maafkan ketidaksopanan ku dalam menguntit kegiatan orang lain. Sejujurnya aku sama sekali tidak bermaksud melanggar privasi orang lain. Toh yang aku lakukan hanya mengamati gerak-geriknya saja. Aku tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma seperti mengintip orang mandi. hahahaha. Sama sekali tidak! Saat aku masih di rumah yang di Tangsel, obyek yang bisa aku amati dengan menggunakan teropong ini tida
Komentar
Posting Komentar