Singkat cerita beberapa minggu lagi para anak kelas dua belas akan menghadapi sedikit ujian dalam hidupnya, (haha alay banget nih bahasa aku). Aku yakin ujian ini tidak begitu berat, toh kita sudah terbiasa mengerjakan soal-soal semacam itu. Aku optimis pasti bisa melewatinya dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Walaupun hasilnya nanti tidak seperti apa yang aku inginkan, setidaknya aku sudah berusaha dan tentunya tidak akan ada hasil yang menghianati usaha.
Beberapa minggu terakhir ini aku melewati hari-hari yang sangat sulit. Tuntutan Ujian praktek,Pra un, ulangan semester keenam, dan ujian akhir semester sangat menguras otakku. Membuatku sangat muak dengan buku. Melihat buku saja rasanya sangat mual. Tetapi aku tetap belajar, walaupun sangat enggan. Aku tidak habis pikir jika masa-masa kelas dua belas akan sesulit ini.
Aku sudah berusaha rileks dan tidak setres, namun tetap saja perasaan semacam itu tidak bisa terbendung. Bahkan akhir-akhir ini aku sulit sekali mengontrol emosi ku. Emosi ku naik turun aku merasa sedikit labil. Bahkan beberapa hari yang lalu aku sempat menangis setiap malam selama tiga hari berturut-turut hanya karena masalah sepele. Permasalahannya sepele sekali, jadi mama papaku, tidak ada yang membalas sms maupun mengangkat teleponku. Dan hanya karena hal tersebut aku merasa sedih. Aku berfikir, mereka tidak mempedulikan anaknya yang sedang berjuang mati-matian di Balikpapan. Aku merasa bersalah sekali karena telah berprasangka buruk seperti itu. Padahal mereka sangat sibuk sekali. Seharusnya aku bisa mengerti profesi kedua orang tuaku yang sangat sibuk itu.
Tadi pagi mama aku menelfon ku, aku ingat sekali apa yang ia katakan padaku.
"Mbak nisa nanti habis ujian nasional kan masih ada acara prom, trus nanti habis prom langsung ke jakarta ya. Harus cepet kesininya, nanti kejogja cari les..."
***
Waktu aku udah gak akan lama lagi nih di Balikpapan. :')
Semoga semuanya lancar, dan semoga apa yang Allah rencanakan sejalan dengan apa yang aku dan orang tuaku rencanakan. Semoga aku gak cuma sekedar lulus, tapi bisa ngasih suatu kebanggaan gak cuma untuk diri aku sendiri tapi juga untuk orang tua dan sekolah. Tetapi, apapun jalan Allah, aku yakin semua itu yang terbaik. Disini aku sebagai manusia cuma bisa berdoa dan berusaha semaksimal mungkin, karena semua itu yang menentukan Allah. Amin.
Komentar
Posting Komentar