Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Robot adalah
seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik
dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang
telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan
buatan). Istilah robot berawal bahasa Ceko “robota” yang
berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Robot biasanya
digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor.
Biasanya kebanyakan robot industri digunakan
dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk
pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa,
pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue),
dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen
di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan
pemotong rumput.
Saat ini
hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun pengertian robot
tidaklah dipahami secara sama oleh setiap orang. Sebagian membayangkan robot
adalah suatu mesin tiruan
manusia (humanoid), meski demikian humanoid bukanlah satu-satunya jenis robot.
Pada kamus
Webster pengertian robot adalah
An automatic
device that performs function ordinarily ascribed to human beings
(sebuah alat
otomatis yang melakukan fungsi berdasarkan kebutuhan manusia)
Dari kamus
Oxford diperoleh pengertian robot adalah:
A machine
capable of carrying out a complex series of actions automatically, especially
one programmed by a computer.
(Sebuah
mesin yang mampu melakukan serangkaian tugas rumit secara otomatis, terutama
yang diprogram oleh komputer)
Pengertian
dari Webster mengacu pada pemahaman banyak orang bahwa robot melakukan tugas
manusia, sedangkan pengertian dari Oxford lebih umum.
Beberapa
organisasi di bidang robot membuat definisi tersendiri. Robot Institute of
America memberikan definisi robot sebagai:
A
reprogammable multifunctional manipulator designed to move materials, parts,
tools or other specialized devices through variable programmed motions for the
performance of a variety of tasks
(Sebuah
manipulator multifungsi yang mampu diprogram, didesain untuk memindahkan
material, komponen, alat, atau benda khusus lainnya melalui serangkaian gerakan
terprogram untuk melakukan berbagai tugas)
International
Organization for Standardization (ISO 8373) mendefinisikan robot sebagai:
An
automatically controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator
programmable in three or more axes, which may be either fixed in place or
mobile for use in industrial automation applications
(Sebuah
manipulator yang terkendali, multifungsi, dan mampu diprogram untuk bergerak
dalam tiga aksis atau lebih, yang tetap berada di tempat atau bergerak untuk
digunakan dalam aplikasi otomasi industri)
Dari
beberapa definisi di atas, kata kunci yang ada yang dapat menerangkan
pengertian robot adalah:
·
Dapat diprogram
·
Dapat melaksanakan beberapa tugas yang berbeda
·
Bekerja secara otomatis
·
Cerdas (intelligent)
·
Digunakan di industri
Konstruksi robot
Robot memiliki berbagai macam
konstruksi, diantaranya adalah:
·
Robot mobile ( bergerak )
·
Robot manipulator (
tangan )
Evolusi
Robot Indonesia
Sejauh ini, belum ada data yang dapat memberikan kepastian mengenai
kapan robot,
sebagai teknologi, mulai dikembangkan di Indonesia. Namun mulai tahun 80-an,
kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah memberikan dukungan
pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan menunjang Sumber
Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk menguasai
teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya sejumlah
laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas
Teknik Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama
dengan ITB,
Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika
Terapan) di LIPI.
Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam
permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta
dikomersilkan oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri
lainnya di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah
dikembangkan jenis robot yang memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh
sistem operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah
dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD (sistem,
peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT,
perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PTBBI (pengecoran
presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan
pengguna mesin otomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi
robot untuk teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.
Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun
1990. Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan
dari Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENS - ITS telah berhasil
mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar sebagai Juara Pertama
pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.
Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah
mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan
yaitu RITECH EXPO (Research,
Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam
pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.
Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerja
sama dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah
menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema "Peluang dan
Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diselenggarakan
dengan tujuan mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka
pengembangan teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling
berbagi informasi terbaru dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi
robot yang sedang berkembang saat itu. Sasaran yang ingin di capai dengan
semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang
lebih luas. Yang menjadi sasaran dalam semiloka tersebut adalah difusi
teknologi robot pada kalangan masyarakat yang lebih luas. Dengan
diselenggarakannya seminar ini, diharapkan kalangan mahasiswa dapat memperoleh
informasi mengenai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah serta
kebutuhan industri dalam pemanfaatan dan pendayagunaan robot. Di sisi lain,
pihak industri bisa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai pemanfaatan dan
pendayagunaan robot untuk keperluan dan kepentingan industry, serta prospek dan
kemampuan yang para mahasiswa dalam mengembangkan teknologi robot
Ketika Mobil Robot LIPI (MOROLIPI)
Beraksi
Salah satu langkah untuk mencegah terjadinya ledakan bom adalah
menjinakkan bom tersebut
sebelum meledak. Namun menjinakkan bom merupakan salah
satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, karena bom tersebut dapat
meledak kapan saja. Untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa dalam upaya
menjinakkan bom,
diperlukan sebuah security robot yang
dapat menggantikan tugas manusia.
Selama ini upaya ”penjinakan” bom di Indonesia lebih
banyak mengandalkan keahlian manusia, meski dalam beberapa kasus, ancaman bom dapat dipatahkan
dengan menggunakan detector maupun
alat penjinak bom.
Selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini beberapa lembaga riset
nasional mulai mengembangkan sistem detektor dan robot penjinak bom. Di
antaranya Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), yang telah mengembangkan sistem
analisis bahan eksplosif, bahkan narkoba dengan cara mengaktifkan neutron cepat
menggunakan generator neutron.
Generator neutron telah dikembangkan di Pusat Teknologi Akselerator dan
Proses Bahan Batan sejak tahun 1998. Pendeteksian bahan eksplosif dilakukan
dengan cara memancarkan berkas neutron yang telah diaktivasi ke obyek,
misalnya, kontainer yang berisi bahan eksplosif.
Dari spektrum sinar gamma yang timbul, dapat diketahui isi kontainer
tersebut. Karena bahan peledak terdiri dari unsur H, C, N, dan O dalam
komposisi tertentu, maka melalui spektrum sinar unsur-unsur tersebut dapat
terbaca.
Penanganan bom dan atau bahan peledak juga dapat dilakukan dengan
menggunakan robot. Sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Endra Pitowarno
dari Politeknik Elektronika Negeri, Surabaya Institut Teknologi 10 Nopember,
yang telah menghasilkan tiga generasi robot penjinak bom sejak 2003.
Belakangan, dikembangkan robot untuk menekan risiko tersebut. Sebenarnya
penggunaan robot semacam
itu oleh pasukan penjinak bahan peledak atau Tim Gegana Polri sudah dilakukan
sejak lama. Sayangnya, robot-robot yang digunakan masih produk impor, antara lain
berasal dari Israel dan Inggris.
Pemanfaatan security robot semacam
itu yang paling menghebohkan akhir-akhir ini tentu saja terjadi ketika
penggerebekan teroris di Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Robot penjinak bom
tersebut berjalan perlahan melintasi halaman dan menyelinap ke dalam rumah
target. Robot ini
mampu mengambil gambar, video bahkan memindahkan benda. Dengan pergerakannya
membopong kamera, robot ini memuluskan langkah polisi dalam membekuk orang yang
bersembunyi dalam rumah di tengah ladang jagung yang berhawa dingin tersebut,
yang diduga sebagai mastermind dari serangkaian tindakan terror yang terjadi di
Indonesia selama satu dekade terakhir (termasuk terror bom yang
terjadi di Hotel The Ritz-Carlton dan JW Marriott, kawasan Mega kuningan,
Jakarta 17 Juli lalu).
Robot yang
digunakan ketika itu didatangkan khusus dari Israel dengan harga yang cukup
tinggi, harga per unitnya bisa mencapai 1 Milyar Rupiah. Namun demikian,
sebenarnya Estiko Rijanto, seorang peneliti mekatronika dan sistem kontrol di
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI),
telah berhasil menemukan dan merakit robot penjinak bom, yang diperkenalkannya
pada tahun 2006. Robot pengintai tersebut diberi nama Morolipi v1.0,
mobil robot penjinak bom yang dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia). Prototipe Morolipi yang telah dipatenkan itu desain awalnya
dirancang pada tahun 2004 yang kemudian dilanjutkan hingga tahun 2008. Namun
demikian, menurut Menteri Riset dan Teknologi saat itu, Kusmayanto Kadiman,
robot tersebut mungkin belum bisa digunakan karena masih tahap pengembangan.
Morolipi adalah unit mobil robot berlengan
penjepit yang memiliki kemampuan memotong putus kabel yang juga robotik.
Dalam uji coba menjinakkan bahan peledak, Morolipi terbukti
dapat bekerja efektif, yaitu memotong rangkaian kabel berukuran diameter
2 mm yang dapat memicu ledakan sehingga bahan peledak nonaktif.
Spesifikasi Morolipi v1.0
·
Panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 90 cm.
·
Berat 80–100 kg.
·
Morolipi memiliki kemampuan berjalan di permukaan yang
datar ataupun menaiki tangga dengan kecepatan 3 meter per detik tanpa
menggunakan energi karena menggunakan kopling elektrik.
·
. Dengan sarana yang terpasang itu, operator dapat
mengendalikan Morolipi dari jarak maksimal 6 kilometer dengan
menggunakan tongkat pengendali (joystick).
·
Memiliki dua ruas lengan dengan panjang 70 cm dan
dapat bergerak bebas ke lima arah, berputar 360 derajat, juga menekuk.
·
Terdapat gripper sebagai alat penjepit dan pemotong
kabel di bagian ujung lengannya.
·
Morolipi dilengkapi dengan artikulator, kamera, dan
sensor inframerah yang dapat mengirimkan citra hasil penginderaannya secara
telemetri sehingga gambarnya dapat ditampilkan pada layar komputer yang
dioperasikan oleh operator.
·
Dengan sarana yang terpasang itu, operator dapat
mengendalikan Morolipi dari jarak maksimal 6 km dengan menggunakan tongkat
pengendali atau joystick.
·
Memiliki rangkaian elektronik penggerak mulai kontak
dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga,
serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian.
·
Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan Morolipi berupa
aki listrik.
·
Memiliki 4 roda vespa delapan inci, plus sabuk roda
untuk membantu menaiki tangga tanpa terpeleset.
·
Kontrol robot menggunakan software dari Visual Basic
6.0.
·
Desain pembutan software menggunakan VB.6.0.
·
Pembuatan source code kontrol menggunakan VB.6.0.
·
Selain Program dengan Visual Basic, Morolipi juga
dilengkapi dengan program mikrokontroller yang menggunakan IC AT89X51 atau
keluarga dari MCS51. Di sini digunakan
dua bahasa pemrograman, yaitu bahasa C digunakan untuk kontrol mikro
utama dimana sinyal
yang dilempar dari komputer melalui komunikasi serial akan diolah ulang oleh
mikro pada robot untuk menjalankan perintah komputer tersebut.
·
Program yang telah dibuat lewat komputer di download
kedalam Chip (IC AT89X51) dengan menggunakan Downloader DT-HiQ Programmer
namun sebelumnya setiap program yang dibuat tersebut baik menggunakan bahasa
Assembly ataupun bahasa pemrograman C keduanya harus dikompile agar
menghasilkan bilangan HEX.
·
Rangkaian elektronik yang dihubungkan dengan
komunikasi serial untuk mengirim perintah dari komputer dengan menggunakan
kabel komunikasi serial. Pesan perintah ditulis dengan menggunakan kode-kode
tertentu yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau dikenal juga dengan
istilah artificial intelligence (kecerdasan
buatan), misalnya dengan mengetikkan kode EPZ 384, kemudian software robot akan
menerjemahkan perintah tersebut secara otomatis.
·
Rangkaian elektronik menggunkan wireless yang
dihubungkan dengan komputer agar dapat melempar sinyal ke robot.
·
Rangkaian elektronik dengan wireless yang dihubungkan
dengan robot untuk menerima sinyal dari komputer
·
Prototype robot penjinak bom yang dikontrol secara
manual. Sedang dikembangkan kontrol jarak jauh agar keamanan operator dapat
terjaga, karena melihat dengan kontrol manual jarak yang bisa dijangkau
tidaklah terlalu jauh sehingga dapat membahayakan operator. Jarak aman bagi
operator untuk melihat ketika melakukan kontrol manual adalah sekitar 500 M.
·
Robot penjinak bom yang menggunakan kontrol manual.
·
Desain dengan dimensi yang lebih besar yang rencananya
akan dikontrol dengan menggunakan software kontrol jarak jauh yang dilengkapi
dengan kamera (CAM).
·
Robot penjinak bom dimensi besar yang sementara masih
dalam pembuatan.
Dalam uji
coba menjinakkan bahan peledak, Morolipi terbukti dapat bekerja efektif, yaitu
memotong rangkaian kabel berukuran diameter 2 mm yang dapat memicu ledakan
sehingga bahan peledak nonaktif.
Morolipi V.2.
Setelah Morolipi v1.0, kini LIPI juga sedang
mengembangkan versi kedua dari Morolipi,
yaitu Morolipi V.2., yang akan dimunculkan pada acara HUT LIPI ke-23. Untuk
versi kedua, menurut LIPI akan ditingkatkan kemampuannya untuk membawa senjata
api untuk menembak sasaran, sistem pendeteksi bahan peledak, membantu pasukan
anti huru-hara untuk mengatasi kerusuhan, dan bahkan melengkapi robot dengan
kemampuan membersihkan tangki bahan bakar minyak di pelabuhan. Pada Morolipi versi
ini robot kemampuan robot meningkat, yakni membawa senjata api. Robot generasi
baru ini dapat dikendalikan untuk mendekati dan menembak sasaran. Selain itu,
akan dilakukan pula pengembangan ke arah non-militer, yaitu robot akan
dilengkapi dengan alat pembersih tangki bahan bakar minyak di pelabuhan.”Morolipi generasi
kedua ini akan mengalami penyempurnaan dalam sistem penggerak rodanya sehingga
memungkinkan berjalan lebih mulus dan cepat,” urai Estiko.
Pada tahap berikutnya, Morolipi akan dilengkapi dengan sistem detector bahan
peledak. Hal ini dilakukan dengan cara merancang sistem mekatronika dan sensor.
Dengan serangkaian pengembangan ini, Morolipi diharapkan
dapat menjadi garda depan di kancah pertempuran, robot pengintai. Untuk menjaga
ketertiban Morolipi juga dapat membantu pasukan antihuru-hara dalam mengatasi
kerusuhan.
Namun, untuk mencapai tahap itu diperlukan waktu beberapa tahun lagi karena prototype Morolipi perlu
difabrikasi oleh industri dan digunakan oleh berbagai pihak, antara lain Polri
dan TNI serta industri manufaktur dan migas, tutur Estiko.
Pengembangan robot penjinak bom atau mobil robot, dapat mengurangi
ketergantungan pada pihak luar negeri. Menurut Estiko, yang saat ini menjabat sebagai
Kepala Bidang Mekatronik di kantornya yang berbasis di Bandung, Jawa Barat,
jika hasilnya sesuai dengan yang diharapkannya nantinya, harga Moropoli hanya
separuh dari produk sejenis buatan luar negeri yang hampir mencapai angka 1
Miliar Rupiah per unit. Morolipi diproyeksikan lebih unggul karena fleksibel
untuk dilakukan revisi, lanjut Estiko.
Perkembangan teknologi robot memang memiliki peran yang sangat penting di
bidang militer. Tidak hanya di darat, seperti yang kita lihat dalam peristiwa
di Temanggung, pemanfaatan teknologi robot juga terjadi pada pesawat-pesawat
nirawak yang berperan sebagai mata-mata, bahkan agen serbu yang siap
mengorbankan dirinya menggantikan nyawa personel.
Komentar
Posting Komentar