"Kadangkala
aku teringat banyak hal tentang kita, iya tentang aku dan kamu. Walaupun
mungkin disini hanya aku yang memikirkan kenangan kita yang telah lama
terkubur. Kamu harus tahu bahwa ingatan ku sangat tajam mengenai hal yang
bersangkutan dengan kebersaaman kita ini. Aku ingat sekali betapa manisnya kamu
saat tersenyum kepadaku. Aku masih ingat ketika kita membeli ice cream dan
memakannya di sebuah halte. Kamu harus tahu bahwa sejak itu aku sangat menyukai
halte dan keindahan senja kala mentari mulai redup dan langit mulai gelap,
ketika itulah aku menemukan lentera yang menyulut hatiku.
Tidak
banyak yang tahu bahwa aku sangat menyayangimu, bahkan aku menjauh darimu
karena aku sangat sayang padamu. Seandainya kamu bisa tahu bahwa pada saat itu,
perasaanku jauh lebih dalam dari apa yang kamu rasakan terhadapku. Sudah
terlalu lama aku memendamnya dengan rapi bahkan jauh sebelum kita bisa sedekat
itu. Bahkan saat kamu mengatakan kata cinta padaku, hati ku benar-benar ingin
meledak. Kau harus tahu itu perasaan yang sangat luar biasa. Namun apa yang
kulakukakan? Aku berpura-pura seolah aku tidak punya rasa sedikit pun padamu
dan aku akui itu suatu tindakan bodoh yang pernah aku lakukan di dalam hidupku
ini"
***
Yang namanya perasaan mau kayak gimanapun gak akan bisa dipaksain. Nahloh gak nyambung sama kutipan yang diatas. Intinya kalau kamu sayang sama orang lain jangan ngelakuin hal bodoh kayak aku gitu, entar nyesel di kemudian hari. Gak enak banget yang aku rasain. Bayangin aja, sekarang tiap ketemu doi, jangankan saling sapa, dia ngeliat ke arahku aja itu gak pernah. Pait banget deh.
Sanur, sanur...
Kamu unik ya, kadang nulisnya galau bener, kadang nulisnya gak jelas kayak gini. Mungkin ini efek setres habis pra UN, duh besok lusa semesteran, habis semesteran Ujian Akhir Sekolah, trus habis itu UN ONLINE CBT! Maygatttt..
Komentar
Posting Komentar