Bertemu dengan satu Januari, di tahun 2014 ini seharusnya aku dan dia bisa merayakan anniversary kami yang pertama. Tapi jodoh siapa yang sangka? Kami memang tidak berjodoh dan itulah yang telah tuhan gariskan. Walaupun lama sudah bersama-sama, walaupun banyak sekali momen indah serta peristiwa yang kami lalui tetap saja inilah kenyataannya.
Kurang lebih empat tahun kami bersama. Dengan masa tiga tahun lebih pendekatan dan beberapa bulan pacaran akhirnya hubungan ini kandas. Kandasnya hubungan ini diawali saat kami berdua memiliki sedikit masalah sehingga kami memutuskan untuk break sejenak dan bermaksud nanti akan melanjutkan lagi hubungan tersebut. Namun apa daya? Rupanya selama masa-masa break hubungan ini, dia berubah. Dia menjadi sosok yang sudah tidak aku kenal lagi. Dan aku lihat dia kerap dekat dengan beberapa perempuan lain, aku yang bukan siapa-siapanya lagi mulai menerima dan menyadari siapa aku diamata dia.
***
Saat itu aku berada diruang kelas, bercanda riang dengan teman-temanku sembari mengotak-atik ponselku. Lalu keisengan ku muncul, entah karena apa aku membuka ponselku dan mulai mengetik username twitternya dan membaca timeline twitter miliknya. Aku menemukan satu tweet yang membuat sedikit kejanggalan. Setelah itu aku klik dan aku baca-baca rupanya dia sedang mentionan dengan seorang perempuan. Sangat lumrah melihat dia berbalasan mention dengan perempuan lain, itu hal yang biasa.
Dengan rasa ingin tahu yang tinggi,dan tanpa pikir panjang aku membuka timeline twitter milik perempuan itu. Aku melihat avatar twitter nya yang menurutku lumayan cantik. Lalu aku membaca tweet-tweetnya. Satu keganjalan lagi rupanya perempuan ini sudah memiliki kekasih. Dan setelah kutelusuri lebih lanjut, rupanya kekasih perempuan itu adalah Dia!
Ya, kekasih perempuan itu adalah dia, dia orang yang sudah empat tahun bersamaku, dia orang yang pernah berjanji untuk terus bersamaku, dia orang yang pernah berjanji dan mungkin terlalu banyak berjanji. Apa kau sebut janjinya itu suatu kebohongan? Aku menyebutnya suatu kenistaan.
Aku baru menyadari bahwa dia mempunyai dua akun twitter dan memanfaatkan salah satu dari akun tersebut untuk bermesraan dengan perempuan itu. Sebut saja perempuan itu Lia. Dan dia sudah resmi berpacaran dengan perempuan bernama Lia itu.
Jangan tanyakan padaku bagaimana hancurnya perasaan ku saat itu, padahal beberapa minggu yang lalu sebelum aku melihat kejadian ini dia sempat berjanji padaku. Dia sempat memohon maaf padaku atas kesalahannya karena ternyata dia pernah pula menjalin kasih dengan perempuan lainnya yaitu perempuan sebelum adanya perempuan bernama Lia. Sebut saja perempuan itu dengan nanda.
Hanya bedanya nanda ini mengirimkan DM pada ku, dan kami sempat bercerita banyak hal . Nanda menceritakan bahwa sempat dekat dan menjalin kasih dengan dia. Nanda juga meminta maaf padaku dan membujukku untuk memaafkan laki laki pembohong itu. Dan bodohnya aku, aku memaafkannya.
***
Mungkin masih banyak lagi kebohongan yang sempat ia lakukan. Namun itu tidak menjadi masalah lagi untukku. Cukup aku yang merasakan sakit hatinya di bohongi. Hancurnya perasaan ku, sakit hatinya diriku, siapa yang tau? Ya jelas hanya aku dan tuhan yang tahu itu.
Namun aku masih bisa tersenyum bangga pada diriku ini. Di awal saat dia berpacaran dengan perempuan bernama Lia tersebut, aku bisa tegar dan mampu mengucapkan kata " Selamat " untuknya. Aku juga bangga, aku bisa bangkit walaupun perjalanan bangkit itu tidaklah mudah. Aku senang aku bisa lebih bahagia hidup tanpa dia.
Pada saat itu memang aku menangis namun saat ini aku bisa tersenyum. Aku senang, aku bisa tersenyum bangga. Dia bisa membuat aku menangis di awal, namun aku mampu bangkit dan tertawa di akhir cerita. Dan dia bisa berbahagia dan tertawa di awal, aku hanya mendoakan agar dia juga tetap mampu berbahagia dan tertawa di akhir cerita.
Komentar
Posting Komentar