Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Benar

Semuanya menjadi lebih berarti ketika telah pergi. Ya itu sangat benar sekali. Aku merasa membutuhkannya ketika ia sudah tidak ada lagi. Seperti biasanya, aku selalu menjalankan kemauan orang lain, bukan kemauanku sendiri. Seperti itulah aku terlahir. Mengikuti kemauannya untuk membahagiakannya. Sejujurnya aku sudah sangat bosan dan sangat muak dengan kondisi seperti ini. Tetapi aku masih saja selalu menuruti apa yang orang lain inginkan, bukan apa yang aku inginkan. 

Menyesal

Sedih. Iya aku sangat sedih. Entah harus seperti apa lagi aku harus menutupi kenyataan bahwa aku sedang benar-benar bersedih. Hari pertama aku mengetahui bahwa nenekku opname , aku sangat panik dan khawatir. Kesehatan nenekku adalah hal yang paling penting untukku. Mendengar kabar tersebut dadaku nyeri. Aku sangat menyesal ketika membayangkan bahwa bukan aku yang berada di sampingnya disaat ia terjatuh sakit. Terlebih beberapa menit yang lalu baru saja aku menelponnya, dan aku mendapat kabar bahwa ia akan dioperasi. Aku hanya bisa berharap agar semuanya senantiasa berjalan dengan baik. Aku sangat menyayanginya. :') Bandung, 31 Maret 2016 11.07 WIB

Janji ku

Aku tidak pernah menyangka bahwa waktu akan berjalan secepat ini. Bahkan aku tidak sanggup membayangkan bahwa orang yang sangat aku cintai di dunia ini sudah semakin menua. Sewaktu aku kecil aku pernah merasa takut ditinggalkan olehnya. Dan aku selalu mencari keberadaannya. Namun saat ini justru aku yang pergi meninggalkannya. Aku berkuliah di luar kota dan berbeda pulau dengannya. Bandung dan Balikpapan sama sekali tidak dekat. Malam ini aku sangat merindukannya. Ia berkata jika aku pulang nanti, akan menyiapkan pesta sambutan untukku. Aku berkata padanya untuk tidak berlebihan menyambut kedatanganku. Namun ia memaksa dengan alasan, ia ingin merayakannya sekaligus merayakan hari ulang tahunku. Aku hanya diam saja. Ia belum begitu paham bahwa sebenarnya aku sangat tidak suka dengan perayaan ulang tahun. Tetapi aku sangat menyayanginya. Nenekku adalah alasan mengapa aku bisa tersenyum meskipun sedang menghadapi masa-masa sulit. Aku akan berusaha melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya

Usaha

Banyak hal yang aku inginkan namun tidak pernah terwujud. Kadang aku berpikir, apa akan selalu seperti ini? Aku sudah mulai muak dengan semuanya. Atau aku yang kurang berjuang? Atau memang keberuntungan tidak pernah berpihak padaku? Lagi, dan lagi gagal. Ya seperti itulah alur hidupku. Aku mulai muak, tetapi bukan itu solusinya. Aku sama sekali tidak ingin berhenti, meskipun sejujurnya aku sudah sangat muak.  Beberapa tahun yang lalu orang yang aku anggap sebagai sahabat merasa sangat muak dengan sikapku. Ia berkata padaku bahwa blog lebih penting bagiku dibandingkan dengan dirinya, karena aku lebih banyak mencurahkan isi hatiku pada blog ini. Terdengar konyol namun sejujurnya, terkadang aku memang merasa hanya di blog ini aku bisa bebas berkata apapun, semauku, dan sesukaku. Suka, duka, amarah, kegelisahan, dan kegunadahan yang aku rasakan bisa dengan mudah aku curahkan melalui tulisan yang terkadang sedikit tidak wajar.  Malam ini aku sedang sakit, aku kelelahan karena beber

Bintang dan Bulan

Aku rasa hidup mu menarik, tidak seperti hidupku yang datar datar saja. Kau tahu? Aku muak dengan hari-hari menjenuhkan ini. Kuliah, latihan choir, mengerjakan tugas. Ya hanya sebatas itu saja rutinitas ku. Sementara kau tersenyum menatap dunia, aku tersenyum menatapmu tersenyum. Hai bintang yang bimbang memilah peredaran. Tersesat dalam galaksi semesta. Izinkan bulan mengemis sedikit sinar harapan. Ada padamu dan kau tak kunjung tahu. Aku minta sedikit sinar, tolong jangan berpendar. Terlalu indah ku pandang. Terlalu manis kurasa. Sebatas tabuhan biasa saja membuatku mengelu-elukanmu. Sekedar potongan cerita singkat tetap ku tunggu. Apa salah jika aku berharap kau enyah. Sebisa mungkin ku lelah melihat pesona itu. Tolol, aku selalu membaca cerita mu. Tidak istimewa tapi membuat tertawa. Jangan pikirkan itu lagi. Aku paham kau pasti bisa. Sayang, kau menunggu sosok yang tak layak kau tunggu. Jangan bagi padanya. Tidak bisakah kau melirik sedikit saja ke arah ku. Kompas milikm