Masalah datang untuk mendewasakan. Tetapi kenyataannya, setiap masalah yang datang hanya menyesakkan dada dan membuat saya terisak terus menerus. Logika tahu bahwa akan selalu ada penyelasaian dari setiap permasalahan yang datang, tetapi hati masih saja kurang bisa menerima apapun bentuk pemikiran positif dengan menggunakan logika. Yang hati tahu hanyalah kehancuran demi kehancuran yang benar-benar menusuk sampai sekujur tubuh. Saya bosan menjadi lemah ketika masalah datang. Saya sangat bosan menghadapi keterpurukan seperti ini lagi dan lagi. Saya lelah harus merasakan sakit hati sedalam ini. Bukan seperti permasalahan cinta anak baru gede atau semacamnya. Rasa sakit ini jauh lebih dalam dan lebih menyesakkan. Saya ingin berteriak rasanya, ingin berlari jauh, menghilang dari semua hal bodoh ini. Apa susah? Tentunya sangat susah sekali untuk menghindarinya. Saya memang pengecut yang berkeinginan untuk bisa lari dari masalah. Namun sayang, saya tidak bisa lari dari semua ini. Itu hanya menjadi angan-angan gila yang tidak akan dapat terealisasi dengan baik.
Aku punya mainan baru. Hehehe. Tadaaaaa!! Teropong. Terus terang aku nggak sama sekali mengerti tentang kualifikasi teropong ini kayak gimana . So, aku nggak bisa mendeskripsikan teropong ini dengan detail. Yang aku tahu, ya ini alat namanya teropong haha. Aku nggak sengaja menemukan teropong ini di gudang. Dan kalian harus tahu, mengamati sesuatu dengan menggunakan teropong itu merupakan hal yang sangat mengasyikan. Sejak beberapa hari yang lalu, itu jadi hobby baru aku. Aku tahu sebenarnya yang aku lakukan itu sedikit nggak sopan. Tapi mau gimana lagi, seru banget sih. Ya, tuhan maafkan ketidaksopanan ku dalam menguntit kegiatan orang lain. Sejujurnya aku sama sekali tidak bermaksud melanggar privasi orang lain. Toh yang aku lakukan hanya mengamati gerak-geriknya saja. Aku tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma seperti mengintip orang mandi. hahahaha. Sama sekali tidak! Saat aku masih di rumah yang di Tangsel, obyek yang bisa aku amati dengan menggunakan teropong ini tida
Komentar
Posting Komentar