Terkadang kita memiliki banyak alasan saat merindukan seseorang. Rindu akan kehadirannya, perhatiannya, canda tawa serta segala hal yang berkaitan dengannya. Namun terkadang dunia selalu bersikap jujur, berterus terang dan menyatakan bahwa ini hanyalah suatu kerinduan sepihak. Kerinduan mendalam yang hanya dirasakan dalam kesunyian. Kerinduan dalam senyap yang bahkan untuk diungkapkan tidak akan pernah mampu. Kerinduan yang begitu menggebu sangat ingin meronta namun tak ada kesanggupan sedikitpun, hanya tertahan hingga pada akhirnya pecah dan lenyap tanpa suara menguap diudara.
Aku benci merasakan hal serupa, hal yang justru hanya memaksa ku kembali kedalam dimensi lima dimana ia menarikku kembali untuk menapaki masa-masa yang sudah aku lewati bertahun-tahun lamanya. Dalam setiap sudut kecil yang sempat mengisi kekokohan hati ini. Hati yang dulu hidup, berwarna, berbunga-bunga pada masanya. Entah mengapa kini begitu mati, usang, jauh dari pancaran sinar kasih sayang.
Kini kerinduan senantiasa menyergapku tanpa mengenal waktu, hadir sesukanya dan berlalu begitu saja. Aku lelah bertemankan kerinduan, aku sangat ingin menghapusnya dari hidupku. Namun apa daya ku? Aku hanya seorang gadis muda yang selalu menerima kedatangannya dan kepergiannya seolah aku sudah terbiasa dengan semua perlakuannya.
Komentar
Posting Komentar