Langsung ke konten utama

Kerinduan Mendalam

Terkadang kita memiliki banyak alasan saat merindukan seseorang. Rindu akan kehadirannya, perhatiannya, canda tawa serta segala hal yang berkaitan dengannya. Namun terkadang dunia selalu bersikap jujur, berterus terang dan menyatakan bahwa ini hanyalah suatu kerinduan sepihak. Kerinduan mendalam yang hanya dirasakan dalam kesunyian. Kerinduan dalam senyap yang bahkan untuk diungkapkan tidak akan pernah mampu. Kerinduan yang begitu menggebu sangat ingin meronta namun tak ada kesanggupan sedikitpun, hanya tertahan hingga pada akhirnya pecah dan lenyap tanpa suara menguap diudara.

Aku benci merasakan hal serupa, hal yang justru hanya memaksa ku kembali kedalam dimensi lima dimana ia menarikku kembali untuk menapaki masa-masa yang sudah aku lewati bertahun-tahun lamanya. Dalam setiap sudut kecil yang sempat mengisi kekokohan hati ini. Hati yang dulu hidup, berwarna, berbunga-bunga pada masanya. Entah mengapa kini begitu mati, usang, jauh dari pancaran sinar kasih sayang. 

Kini kerinduan senantiasa menyergapku tanpa mengenal waktu, hadir sesukanya dan berlalu begitu saja. Aku lelah bertemankan kerinduan, aku sangat ingin menghapusnya dari hidupku. Namun apa daya ku? Aku hanya seorang gadis muda yang selalu menerima kedatangannya dan kepergiannya seolah aku sudah terbiasa dengan semua perlakuannya. 

Untuk mu yang disana, sesingkat postingan ini sejujurnya  mewakili beribu-ribu kerinduan yang tidak akan pernah sanggup terucap. Mewakili setiap kata yang tertahan, menyiratkan kata dan kesungguhan hati yang mendalam. Sungguh kau harus tahu bahwa aku sangat merindukanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib