Langsung ke konten utama

Tempat ini

Bete ya kalau sudah nulis panjang panjang terus hilang!!!
Jadi tadi ceritanya aku lagi asik asik cerita di blog tentang apa yang lagi aku lakukan sekarang. Pfffffff tapi gak kesimpan :'(

Yaudah aku ceritain ulang. Selamat malam buat siapapun yang baca postingan gak bermutu ini baik yang sengaja membaca atau tidak sengaja terbaca. Aku mulai yaaaaa....

Jadi begini ceritanya, malam ini aku lagi duduk di balkon kamarku. Sambil menyeduh secangkir kopi dan memandangi langit yang terhampar luas di hadapanku. Wkwkwkkk. Aku seneng punya kamar yang ada balkon nya kaya gini. Ini salah satu tempat favorit ku dirumah. Disini aku bisa mengekspresikan apapun yang aku rasain. Kalau aku lagi sedih pasti aku duduk disini. Di sini aku bisa liat awan, bintang, mmmm tapi bulan gak keliatan.  Bulan kemana ya? Padahal pengen talking to the moon wkwkwkkk *seketikabrunomarsdatang*
Hallo bulan kamu dimana? Stay with me please, don't leave me alone :')

Oke aku mau buka-bukaan ya. Eits jangan ngeres maksudku buka rahasia. Wkwkwkk. Aku bakalan cerita tentang rahasia gak penting ini, ya aku paham dan mengerti rahasia ini gak penting buat siapapun yang baca postingan ini. Tapi aku cuma mau cerita aja. Emang gak boleh? Blogger siapa juga? Sebelum cerita lebih lanjut aku cuma mau kasih tau ke kalian yang suka nyinyirin hidup orang lain (ngurusin hidup orang). Tolong ya ini kan blog ku, jadi terserah aku kalo mau cerita apa aja disini. Terserah aku juga kalo mau ngalay disini. Sirik aja sih jadi orang! Huuu stalking juga -___-

Begini jadi tempat inilah saksi bisu apa aja yang aku lakukan di sini, mulai dari nangis nangis gak jelas sampai senyum senyum bahagia. Aku pernah nangis sejadi-jadinya di tempat ini cuma karena orang yang aku suka, jadian sama orang lain. Wkwkkk berlebihan? Memang!! Aku juga pernah senyum senyum bahagia di tempat ini cuma karena orang yang aku suka tiba tiba chat aku -____-

Di tempat ini aku bisa dapat sejuta filosofi tentang kehidupan yang menurutku sangat berarti untukku suatu saat nanti. Di tempat ini aku belajar lebih banyak mensyukuri hidup, memaknai arti penting sebuah keluarga, pertemanan dan persahabatan. Di tempat ini pula aku menerima segala perasaan mencintai seseorang dalam keheningan. Dalam setiap detiknya kadang kesunyian dan kesendirian bisa membuat orang lebih dewasa dan bersyukur atas segala yang di punya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib