Langsung ke konten utama

It Wasn't Only Just a Dream

I was thinkin' 'bout him
Thinkin' 'bout me
Thinkin' 'bout us
What we gon' be??
Opened my eyes yeah it was only JUST A DREAM!!!!!

Malam ini tema nya tentang sebuah harapan yang hanya bisa jadi mimpi. Aku gatau ini cuma mimpi atau akan terwujud. Semua ada jalannya, layaknya labirin yang berliku liku ya seperti itu lah hidup. Sekedar menjadi sebuah mimpi itu gak pernah cukup buat kehidupanku ini. Untuk apa harapan ada kalau hanya sekedar diwujudkan dalam bentuk mimpi? Kita hidup gak cuma ada di dalam mimpi kan? Kita punya dunia yang nyata. Kamu punya harapan, punya mimpi dan mari mewujudkannya dalam dunia yang nyata, jangan terlena dengan mimpi dan jangan terlalu sering bermimpi. Walaupun semuanya dimulai dengaN merajut mimpi, bermain dengan angan, melukis segala asa, tapi ingat semua itu gak ada gunanya tanpa kita melakukan aksi untuk membuat semuanya nyata. Ayo bangun, bulatkan tekad, tingkatkan usaha, kuatkan mental. Kejar semua mimpi yang kita punya. Yang harus kita lakukan bukan menyelami mimpi namun mengejar mimpi.

Kalau kata nidji di lagunya yang judulnya laskar pelangi, "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia"

Ya itu memang benar, kalau secara teori fisika, untuk membuka pintu memang dibutuhkan kunci, tapi apa arti sebuah kunci tanpa usaha? Apa kamu pernah lihat pintu dapat terbuka sendiri dengan adanya kunci yang menggantung di pintu tersebut? Gak akan! Pintu bisa terbuka kalau ada usaha yang dilakukan seseorang untuk memutar kunci tersebut lalu memegang daun pintu dan mendorong nya.

Buka pintu aja pakai usaha, apalagi mewujudkan mimpi yang setinggi langit? Pasti perlu berjuta juta pengorbanan. Mulai detik ini wujudin semua mimpi-mimpi kalian. Mimpi tentang karir, cinta, keluarga, pendidikan, atau apasajalah itu, yang terpenting jangan sampai tertidur dalam mimpi kalian tapi harus bangun dan kejar semua mimpi-mimpi itu. Jangan sampai semua harapan, angan, asa hanya bisa melebur menjadi mimpi. Pastikan semua itu menyatu dalam wujud nyata.

Sekiaannnnnn
Wkwkwkwkwk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib