Langsung ke konten utama

Sakit Tapi Kuat Kok

Sekarang aku lagi belajar kuat. Cuma sekedar nguatin diri sendiri. Aku capek ada di posisi kayak gini. Aku capek harus bohongin diri sendiri terus. Mau sampai kapan?

Ya aku sadar banyak orang diluar sana punya problem hidup yang lebih kompleks dari aku. Sudah hampir tujuh belas tahun aku nutup semuanya rapat-rapat. Ngebohongin diri sendiri itu sakit. Dan ya aku sudah berulang kali coba terima hal itu tapi tetap aja sakit. Mau sampai kapan?

Mengapa harus aku? Kapan tuhan ngizinin aku merasakan apa yang orang lain rasakan?

Susah rasanya.

Ya aku punya teman, punya sahabat, punya keluarga. Tapi apa salah satu dari mereka semua bisa mengerti apa yang aku rasakan? Aku pernah mencoba membagi kesenangan kepada mereka semua. Tapi kalau masalah sakit hati yang dalam kayak gini, gak tau kenapa susah mau cerita ke mereka. Susah membagi penderitaan yang ku rasakan ke orang orang. Susah cerita ke mereka semua. Selain mengadu pada tuhan, yang bisa kulakukan hanya menangis sesenggukan di balkon kamar sambil posting blog. Ya itulah aku. Mungkin memang hanya tuhan dan bloggerku yang sangat mengerti dan selalu menemaniku kala suka maupun duka.

Aku hanya ingin hidup selayaknya manusia normal lainnya. Apa itu salah? Tapi apa mungkin? Sedih :')

Lupakan semuanya. Aku kuat pasti kuat lah. Sesakit apapun jangan sampai orang lain tau. Tetap senyum :)))))

Cukup aku, tuhan, dan mungkin orang yang gak sengaja baca postingan ini yang tahu kalau aku lagi sedih sekarang(?)

Kuat kuat..
Ngerasa sedih itu wajar, tapi tetep kuat kok. Masih bisa senyum hahaha. Yihaaaaa I'm stronger!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib