Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Jangan

Jangan menangis, seberat apapun beban dan cobaan yang harus dilalui. Jangan menangis sedalam apapun rasa sakit yang harus ditanggung. Kecewa itu pasti tapi memaafkan dan mengikhlaskan adalah bentuk pilihan hidup. Maka coba ikhlas dan memaafkan akan jauh membahagiakan. Berat, ya itu sudah pasti. Mungkin berat saat ini, tetapi di waktu mendatang akan terlihat jauh lebih mudah jika kau memiliki kebesaran hati untuk menerima apapun bentuk cobaan dan ujian yang hadir. Maafkan saja, tetapi untuk memberikan kesempatan kedua mungkin tidak begitu perlu. Ikuti saja intuisi mu.

PDKT, Pacaran? Hubungan Tidak Jelas

Konfirmasi atas foto yang aku unggah di instastory ku, dua hari yang lalu. Itu foto ku dengan salah satu teman baik ku. Kami benar-benar hanya berteman. Kebetulan dekat karena ia merupakan partner kerja di organisasi yang ku tekuni kurang lebih hampir dua tahun. Memang lebih dari teman biasa karena aku pribadi sudah menganggap ia seperti keluarga sendiri. Aku selalu bersyukur karena seringkali berada di lingkup pertemanan yang sehat, memiliki banyak teman yang bisa memotivasi diriku agar senantiasa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.  Mengapa aku memilih untuk membuat konfirmasi seperti ini? Karena banyak yang sedikit salah paham. Banyak yang mengira bahwa itu adalah foto ku dengan gebetan baru ku, hahahahha ada juga yang berpikir kami dalam keadaan sedang pedekate . Sekali lagi aku tegaskan, bahwa kami hanya teman. Meskipun ada saja yang menyeletuk "Semuanya juga berawal dari teman kok" tiap kali aku bilang bahwa, kami hanya berteman. HAHAHAHA. Tidak hanya dis...

Debat Satu Paragraf

Ada yang lelah dengan perdebatan, mungkin memilih diam. Pikirnya diam solusi terbaik. Lantas yang berkata masih saja merangkai satu dua kalimat yang diutarakan dengan intonasi tinggi. Aku tidak habis pikir bagaimana mungkin perdebatan seringkali berakhir demikian. Berakhir ketika salah satu atau keduanya mulai meredam ego masing-masing. Lagi pula dengan debat berkepanjangan apa serunya? Bukankah lebih asyik jika kau mengalah ditengah-tengah perdebatan. Karena tidak semua yang kau debatkan mutlak benar. Apa memang dari sekian banyak argumentasi yang terlontar, semuanya bisa mutlak benar? Benar atau salah dari sebuah argumentasi hanyalah perspektif. Sudahlah mungkin hanya aku yang berpikir demikian.