Aku Anisa. Aku punya kisah hidup yang berbeda dengan kebanyakan orang. Terkadang aku ingin menertawakan dunia. Mengapa dunia bisa sekejam ini menghakimi bocah mungil yang sejatinya sangat membutuhkan tameng pelindung. Sudah sejak lama aku ingin berteriak memaki dunia. Aku tidak merasa ada keadilan. Berulang kali aku hanya mampu bertanya dalam hati. "Mengapa hanya aku?". Pertanyaan yang tertahan hingga akhirnya hanya membatu dalam hati. Pertanyaan yang semakin meruncing seolah menohok ulu hati, Aku bosan seperti ini. Aku bukan anak kecil yang membutuhkan hanya sekedar perlindungan. Aku pernah ingin mati, aku pernah sangat marah. Aku pernah melewati masa-masa itu. Aku pernah sangat iri melihat tawa bahagia anak kecil seusiaku tertawa terbahak-bahak. Mengapa hanya aku?
Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...
Komentar
Posting Komentar