Aku Anisa. Aku punya kisah hidup yang berbeda dengan kebanyakan orang. Terkadang aku ingin menertawakan dunia. Mengapa dunia bisa sekejam ini menghakimi bocah mungil yang sejatinya sangat membutuhkan tameng pelindung. Sudah sejak lama aku ingin berteriak memaki dunia. Aku tidak merasa ada keadilan. Berulang kali aku hanya mampu bertanya dalam hati. "Mengapa hanya aku?". Pertanyaan yang tertahan hingga akhirnya hanya membatu dalam hati. Pertanyaan yang semakin meruncing seolah menohok ulu hati, Aku bosan seperti ini. Aku bukan anak kecil yang membutuhkan hanya sekedar perlindungan. Aku pernah ingin mati, aku pernah sangat marah. Aku pernah melewati masa-masa itu. Aku pernah sangat iri melihat tawa bahagia anak kecil seusiaku tertawa terbahak-bahak. Mengapa hanya aku?
Aku punya mainan baru. Hehehe. Tadaaaaa!! Teropong. Terus terang aku nggak sama sekali mengerti tentang kualifikasi teropong ini kayak gimana . So, aku nggak bisa mendeskripsikan teropong ini dengan detail. Yang aku tahu, ya ini alat namanya teropong haha. Aku nggak sengaja menemukan teropong ini di gudang. Dan kalian harus tahu, mengamati sesuatu dengan menggunakan teropong itu merupakan hal yang sangat mengasyikan. Sejak beberapa hari yang lalu, itu jadi hobby baru aku. Aku tahu sebenarnya yang aku lakukan itu sedikit nggak sopan. Tapi mau gimana lagi, seru banget sih. Ya, tuhan maafkan ketidaksopanan ku dalam menguntit kegiatan orang lain. Sejujurnya aku sama sekali tidak bermaksud melanggar privasi orang lain. Toh yang aku lakukan hanya mengamati gerak-geriknya saja. Aku tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma seperti mengintip orang mandi. hahahaha. Sama sekali tidak! Saat aku masih di rumah yang di Tangsel, obyek yang bisa aku amati dengan menggunakan teropong ini tida
Komentar
Posting Komentar