Lama aku di timur borneo. Kamu tuju timur borneo, tetapi aku di ibu kota. Aku di ibu kota namun kamu di tanah pasundan. Aku di tanah pasundan, sayang kamu menjelajah negeri seberang. Kaki terlalu lamban mengejar ataukah hati yang tak begitu tulus mengunci tekad. Kita tapal kuda dengan kutub yang sama. Kamu suka bersenandung, begitu pula denganku. Hanya saja persamaan tidak cukup kuat untuk mendekatkan kita. Persamaan menolak senantiasa mengarah berlawanan. Ku pikir seandainya kita semut, setidaknya sempat kita melangkah kecil beriringan. Empat tahun berlalu sudah, tiga tahun ku tahu dirimu tanpa sengaja, dua tahun ku tunggu hadir mu di distrik kecil di timur borneo, setahun kita menjadi tapal kuda karena keterbatasan waktu serta ketidak sungguhan ku. Saat ini aku hanya bisa berharap kelak kita menjadi semut kecil.
Bandung, 28 September 2015
Komentar
Posting Komentar