Langsung ke konten utama

HIMALAYA

Aku bahagia hari ini, bahagiaku sangat sederhana bahkan sesederhana aku yang dengan tulus menyayangimu. Mungkin saat ini kamu masih belum mengerti bahwa aku sudah sejak lama benar-benar memperhatikanmu dan berharap kamu bisa menjadi yang terakhir untukku. Aku lelah bertemu dengan orang-orang yang hadir menghiasi hidupku kemudian ia meninggalkan ketika aku mulai menaruh hati padanya. Aku sudah sangat muak melihat orang-orang yang hadir dan pergi sesuka hatinya saja. Aku bukan persinggahan ataupun tempat peristirahatan yang sewaktu-waktu akan ditinggalkan pada waktunya.
Lelahku sudah sangat memuncak kali ini, mungkin sangat berlebihan jika aku berharap bahwa kamu akan berbeda dengan yang lainnya. Aku harap kamu berbeda walaupun selama ini yang aku temui hanyalah orang-orang yang singgah kemudian pergi meninggalkanku. Jika menjadi yang terakhir adalah sesuatu hal yang sangat mustahil, baiklah aku rela menikmati senyummu  meskipun tidak lebih lama dari pancaran fajar kala senja. Karena hari ini aku telah jatuh hati padamu. Benar-benar jatuh, entah kapan aku bisa bangkit lagi seperti sediakala.
Bahagiaku karena kamu. Kamu yang mulai membuat hari-hariku sungguh sangat berwarna. Kamu yang membuat senyum tipis di bibirku jauh lebih bermakna. Kamu yang membuatku tertawa tanpa sebab yang jelas. Kamu yang saat ini selalu hadir di hidupku dan menemaniku setiap saat. Semoga ini selamanya, semoga kamu  berbeda, semoga kamu terakhir. Himalaya.
" Himalaya bahkan akan aku taklukan tanpa cahaya di kegelapan berbalutkan pelita hatimu di aku, di aku, dan kamu pastikan kau melihat aku saat ku gapai puncak tertinggi bersama tujuh warna pelangi "
***

" mbak nisa lagunya matiin dong, itu mulu yang didengerin. Himalaya lagi himalaya lagi " 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib