Di hari minggu pagi ini aku ingin bercerita tentang seseorang yang dulu pernah ada mengisi hari-hari ku. Siapakah dia? Dia seseorang yang dulu hampir setiap waktu aku habiskan bersamanya. Empat tahun bukan waktu yang singkat, tetapi juga bukan waktu yang lama. Namun dalam kurun waktu empat tahun tentu banyak macam kenangan yang telah kami lalui bersama.
Setelah ku pikir berkali-kali untuk apa sih kita mati-matian mencoba untuk melupakan kenangan? Kenangan itu bukan sesuatu yang harus di lupakan, justru dari kenangan itu kita bisa banyak belajar. Kenangan itu seperti pengalaman. Semakin kita banyak belajar dari pengalaman maka peluang untuk gagal semakin sedikit.
Apa kamu masih mau memaksa menghapus ingatanmu? Semakin kamu memaksa untuk melupakan sesuatu, justru semakin sulit untuk dilupakan. Aku pernah merasa benci terhadap diriku sendiri. Mungkin ini gila, aku ini pengingat nomor satu. Aku ingat banyak hal tentang dia. Bahkan saat aku menulis postingan ini, aku masih ingat jelas pertemuan pertama kami, baju yang ia kenakan dulu, dan masih banyak hal yang aku tidak mampu untuk menyebutkannya satu persatu.
Tetapi saat ini aku bangga pada diriku sendiri, entahlah mungkin karena saat ini semua kenangan itu tidak sedikitpun menggangguku. Boleh jujur kukatakan, jika dulu aku mengingat kenangan-kenangan tersebut, hatiku sedih dan tidak sedikit aku meneteskan air mata. Tetapi saat ini aku justru tersenyum senang. Kebahagiaan seperti ada di genggaman tanganku. Aku merasa bersyukur sekali.
Untuk kamu yang sudah ada selama empat tahun terakhir ini. Aku hanya ingin mengucap maaf dan berterima kasih yang sebesar-besarnya. Apapun kesalahanmu sudah aku maafkan walaupun mungkin kata "maaf" itu sendiri belum terucap dari bibirmu. Apapun kesalahanku aku hanya ingin meminta maaf walaupun mungkin permohonan maafku belum sepenuhnya kamu terima.
Komentar
Posting Komentar