Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Sakral

Bandung ketika malam hari akan selalu indah, aku paham itu. Maka aku putuskan untuk lebih sering keluar pada malam hari, meskipun aku tahu itu bukan pelarian yang baik. Tetapi menyaksikan langit terhampar luas dengan panorama bintangnya ditambah dengan lautan lampu-lampu kota Bandung pada malam hari, setidaknya membuat ku lebih bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidupku. Semua terjadi karena alasan yang terkadang sulit  untuk diterima. Sekali dua kali aku menatap langit sambil tersenyum, sementara angin malam menampar wajahku. Dingin. Aku paham. 01.20. Oh, aku lupa, bukan malam lagi. Ini sudah pagi, kondisi yang membingungkan. Terlalu pagi untuk disebut pagi, begitu terlambat untuk dipanggil malam. Mungkin sebagian orang akan berpikir, anak perempuan kelayapan di malam hari bukan hal yang baik. Itu ide paling buruk sepanjang masa. Terlebih jika sendirian. Hei, tenang aku tidak senekat itu. Untuk berkelana sendirian di tengah malam. Sejujurnya aku benci dengan stigma masyarakat yan

Palsu

Apa yang kamu takutkan tentang hari esok, lalu terwujud. Setidaknya kau sudah pernah memprediksinya. Setidaknya kau sudah tahu hal tersebut akan terjadi. Setidaknya kau pernah mempersiapkannya. Meskipun pada dasarnya kau tidak akan pernah siap. Menyakitkan memang, lalu kau berharap bahwa tuhan akan memberikan mu kekuatan yang jauh lebih besar untuk menanggung beban di pundak mu. Kamu berteriak ingin meminta tolong, tapi siapa yang akan menolong mu? Hanya tuhan. Sekitar tidak akan cukup mampu memperbaiki luka mu. Terlalu dalam, rasa sakit yang terlalu banyak. Manusia hanya bisa menertawakannya mungkin. Tidak juga, aku pikir permasalahan mu tidak akan layak untuk ditertawakan. Mungkin karena terlalu menyedihkan, pembenci mu juga akan merasa iba. Tetapi bukan perasaan itu yang kau harapkan bukan? Apa kau suka dipasihan Sepertinya tidak. Eittsss, jangan menangis. Lanjutkan saja tulisan mu dulu. Mungkin akan meringankan bebanmu. Karena sepertinya kau tidak cukup punya pendengar, hingga ak