Langsung ke konten utama

Kau


Aku tidak pernah tahu apa yang kau pikirkan tentang ku. Seringkali aku meragukan perkataan sekitar perihalmu. Aku tidak pernah meminta kau menyukaiku. Begitupun aku yang tidak pernah berharap akan menyukaimu. Hidup ini sederhana kawan, aku hanya ingin bahagia tanpa disakiti. Untuk itu jangan bermain-main pada ku. Karena aku sendiri sudah begitu muak dengan teka-teki tidak masuk akal yang saat ini malah justru ku pikirkan.

Jika memang tebakan ku benar, kau akan begitu lega dan puas jika mengetahui fakta ini. Fakta bahwa saat ini aku sudah mulai mencari-cari dan mengakui keberadaan mu. Kini kau sudah menjadi yang pertama, aneh bukan? Aku tidak pernah berharap. Tidak akan pernah berharap. Tetapi ini lah aku, manusia sombong yang justru malah mulai jatuh. Meskipun tidak pernah ku inginkan. Aku hanya terlambat menyadari bahwa sejak lama sebenarnya aku telah memilikinya terhadapmu.

Sakit, kau tahu?  Ini sakit sekali, ketika otak dan hati tidak sinkron, hati paham benar sejak lama sudah ada, namun otak masih tidak mengizinkan. Begitu realistis, akibat tempo hari di hantam habis-habisan karena kalah dengan perasaan. Aku benci sebenarnya, benci memiliki perasaan aneh seperti ini, karena aku tahu akibatnya dikemudian hari. Dikecewakan, disakiti, ya seperti itulah adanya.

Aku tidak berkata bahwa aku yang paling baik dalam memberi, tidak juga mengkalaim sebagai yang maha sempurna. Justru aku melihat diri sendiri, rupanya belum benar-benar bisa memberi tanpa pamrih oleh karena itu masih ada rasa sakit ketika tidak terbalas. Analogi terbaik mengenai hubungan timbal balik ini sangat sulit dijabarkan. Karena mungkin hanya sang pencipta yang mampu bertindak demikian. Menyayangi tanpa pamrih, mencintai tanpa balas. Sulit.

Untuk mu yang hanya sekedar bermain-main dengan perasaan, aku minta berhenti. Dengan siapapun kau lakukan hal tersebut, itu bukan sesuatu yang bijak. Karena kau tidak akan pernah tahu, bisa saja yang kau permainkan hatinya justru benar-benar memiliki perasaan berkali-kali lipat terhadapmu. Dan kau hanya sekedar bermain-main. Lantas bagaimana kau membalasnya? Meskipun kau tidak berkewajiban membalas perasaan tersebut, tetapi kau harus paham bahwa setiap rasa sakit yang kau perbuat kepada siapapun itu, suatu saat akan terbalaskan kepada diri mu sendiri. Maka berhati-hatilah. Aku tidak bermaksud menceramahi atau menggurui. Lakukan saja jika memang kau tipikal orang seperti itu. Hanya saja kau harus tahu jika sang pencipta akan selalu membolak-balikan hati. Bisa saja hari ini kau menyakiti, esok hari kau yang tersakiti. Lalu kau bisa apa?

Berhentilah bermain-main denganku. Aku mohon. Karena kau tidak tahu, dan tidak akan pernah tahu. Bahwa ini telah hadir sejak lama. Jauh sebelum kau mengenalku. Untuk itu aku persilahkan kau pergi saja, karena aku tahu mungkin kau tidak bersungguh-sungguh. Biarkan yang telah ada ini hilang dengan sendirinya. Jika memang bukan jalannya, aku tidak mau menyalah gunakan perasaan lagi. Cukup tuhan dan aku yang tahu. Biarkan perasaan ini tetap berada pada jalan yang benar. Serta doa-doa yang terucap dan beragam pengandaian terwujud dengan izin yang maha kuasa. Karena yang sejati tidak perlu diucapkan, kreatifitas bersilat lidah tidak akan ada guna nya bukan?

Anisa Nur Rezky
Jumat, 10 Februari 2018
Bandung


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib