Menulis sesuatu hal
yang bermanfaat? Aku pikir aku tidak lihai. Percayalah blog ini hanya kumpulan
perasaan yang sebenarnya tidak mampu untuk diucpkan. Beragam amarah, rasa
kecewa, senang, bangga dan perasaan lainnya yang tidak kuceritakan kepada
sekitar. Aku tidak bermaksud menyalahkan sekitar, karena sekitar tidak pernah
bersalah. Aku saja yang sebenarnya tetap bersikeras melestarikan kekurangan ku.
Sejak dahulu kala, tidak berusaha mengubah nya. Membiarkan diriku memendam nya
tanpa berbagi pada sekitar. Aku paham benar itu kelemahan, tetap saja
kubiarkan. Aku memang pelit, berbagi tentang hidupku? Jangan harap diriku
bersedia.
Sampai suatu waktu aku
menemukan seseorang yang bisa membuat ku bercerita. Hingga aku tidak begitu
sering mencurahkan perasaan ku melalui tulisan di blog pribadi ku. Bahkan
terakhir kali aku bercerita di blog ini, pada bulan april silam. Sampai pada
akhirnya, aku mulai menulis lagi dan sepertinya semuanya akan kembali seperti
semula.Kembali di titik dimana aku menjadi Anisa yang sama seperti satu tahun
lima bulan yang lalu.
Untuk pertama kalinya aku
tidak tertarik dengan sesuatu yang ku sukai. Aku pernah berkata padanya bahwa
aku sangat menyukai jalan raya di kota ini ketika malam datang. Aku bilang
lampu jalan raya serta lampu dari banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang
merupakan sesuatu hal yang indah. Entah mengapa aku menyukainya. Hal kedua yang
aku sukai setelah langit yang terhampar dengan paronama bintang nya. Rasi
scorpion yang kulihat sebanding dengan jalan raya panjang yang penuh dengan
gemerlap lampu. Tetapi malam ini aku lebih memilih untuk menutup mataku. Tidak
melihat sekitar. Aku hanya merasakan angin yang menerpa wajahku untuk kesekian
kalinya. Dingin. Sangat dingin.
Apa yang paling mengecewakan
dan menyedihkan? Kenyataan yang tidak akan pernah bisa kamu utarakan. Kamu
merasakannya tetapi hanya sebatas itu. Sudah seringkali aku mencaci orang yang
hanya bisa berbicara. Aku benci orang yang banyak bersuara, tanpa mau memahami.
Iya, salahkan saja aku. Kamu yang berkata bahwa aku bodoh. Bahwa orang yang tidak mampu berujar adalah orang yang
terjebak dalam suatu kesia-siaan. Katamu kau bukan dewa, mana paham jika aku
tidak berkata. Sementara aku ingin dipahami, tanpa harus berucap. Dasar wanita!
Kadang aku membenci diriku sendiri. Alasan mengapa sebenarnya aku tidak pernah
meminta seseorang untuk mampu mencintaiku.
Komentar
Posting Komentar