Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Rinjani

Aku rindu mata beradu Meski malu sungguh ku mau Diam membuat mu berlalu Melepaskan ku tanpa belenggu Seandainya aku rinjani Yang kau tapaki dengan sudi Sayang, ku bukan rinjani Mustahil kau temui hingga mati Sebab-musabab tidak pernah adil Menerpa rupa dalam dimensi Berhenti sudah meratapi Sayang, ku tetap menanti Satu kali masih tak pasti Selanjutnya sisa ambisi Melupakan hanya tradisi Menyembuhkan hati esok hari

Mengapa Hanya Aku?

Aku Anisa. Aku punya kisah hidup yang berbeda dengan kebanyakan orang. Terkadang aku ingin menertawakan dunia. Mengapa dunia bisa sekejam ini menghakimi bocah mungil yang sejatinya sangat membutuhkan tameng pelindung. Sudah sejak lama aku ingin berteriak memaki dunia. Aku tidak merasa ada keadilan. Berulang kali aku hanya mampu bertanya dalam hati. "Mengapa hanya aku?". Pertanyaan yang tertahan hingga akhirnya hanya membatu dalam hati. Pertanyaan yang semakin meruncing seolah menohok ulu hati, Aku bosan seperti ini. Aku bukan anak kecil yang membutuhkan hanya sekedar perlindungan. Aku pernah ingin mati, aku pernah sangat marah. Aku pernah melewati masa-masa itu. Aku pernah sangat iri melihat tawa bahagia anak kecil seusiaku tertawa terbahak-bahak. Mengapa hanya aku?