Langsung ke konten utama

Suatu saat nanti (angklung)

Ini cuma harapan kosong dari satu anak angklung diantara puluhan anak angklung di sekolah. Ini harapan ku, tentang angklung. Hanya sekedar harapan yang aku ingin wujudin. Oke kalian bisa ketawa silahkan. Kalian boleh ketawa sekarang. Aku tau ini hanya angan, hanya mimpi.

Aku begitu mencintai alat musik tradisional ini, aku sudah telanjur cinta, sejak aku masuk di sekolah ku ini. Alat musik ini sangat menarik teman teman, sangat indah :')

Aku sadar banyak yg tertarik dengan alat musik ini, buktinya apa? Kalian bisa liat ekskul di smada yg paling sring show cuma angklung, lumayan sering diundang untuk show lah kalo ku bilang. Dan pencapaian trtinggi angklung itu bisa nampil di depan wali kota :)

Tapi bagiku itu belum pencapaian yg luarbiasa, itu saja belum cukup :') Aku sadar kita ini berpijak di tanah kalimantan, ini bukan jawa barat, bukan tempat asli angklung, aku tau itu. Aku maklum kalo di daerah ini gapernah ada perlombaan angklung, aku maklumi itu, tapi kita belum pernah punya prestasi :')

Seandainya kalian ada di posisiku, gimana rasanya sih ya? Kita gapunya pelatih , belajar sendiri, dan seadanya. Partitur angklung aku yang buat, lucu sekali loh, aku juga gatau knapa aku bisa bikin partitur lagu apapun, hanya dengan memanfaatkan pianika. Caranya simpel aku dengerin lagu trus aku niup pianika trus notasi nya aku tulis. Aku cukup senang banyak partitur bkinan ku yg udah di mainin di angklung contohnya, arti sahabat, hip hip hura, kita selamanya. Aku juga bikin partitur firework, one thing, lumpuhkan ingatanku untuk di pensi smada. Sedangkan di pensi smansa aku bkin partitur titanium, sempurna.

Ini cuma sedikit kelebihan ku yg bisa bikin partitur, aku juga gatau knapa aku bsa cari semua partitur lagu pake pianika. Tapi ini aja gacukup kan? Aku bukan org yg begitu mengerti musik. Bukan komposer. Kondisi kita saat ini butuh pelatih, kalo hanya ini aja gacukup. Aku pengen suatu saat nanti angklung smada ini bisa show international, aku yakin bisa suatu saat nanti. Tapi apa bisa tanpa pembimbing dan pelatih handal? Apa bisa?

Hahahahaha..
Seandainya angklung masih tetap gapunya pelatih, suatu saat nanti aku yg akan jadi pelatih angklungnya :)

Komentar

  1. butuh pelatih angklung? kunjungi blog saya http://curkarno.blogspot.com/2014/08/jasa-pelatih-angklung.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Ribu Delapan Belas -ku (2018)

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir di 2018. Lengkap sudah perjalanan waktu di tahun 2018, lembaran buku 365/365 ditutup dengan sempurna. Ada rasa haru, bangga, sedih, bahagia dan tentunya rasa syukur. Aku bersyukur ternyata tuhan masih menitipkan rezeki berupa kesehatan untuk ku dan beberapa orang terdekat terutama nenek, salah satu orang yang paling aku cintai di muka bumi ini. Baru saja aku menutup ponsel ku, menyelesaikan perbincangan dengan nenek, Ia bilang bahwa Balikpapan sudah berganti tahun, katanya ia merindukanku, nyatanya aku disini juga merasakan hal yang   sama. Selain itu beliau memberi tahu bahwa kolestrol dan asam urat nya telah normal. Kau tahu betapa bahagia nya aku saat mengetahui kabar tersebut? Jelas, sangat bahagia. Aku tidak akan menyangka bahwa tahun 2018 akan ditutup dengan semanis ini. Hari ini suasana di rumah menjadi jauh lebih hidup dari biasanya. Ada mama, papa, dan adikku. Aku suka sekali hari ini. Aku pikir kepulangan ku di rumah aka...

Hanya Dalam diam (?)

Aku lelah memendam terlalu lama, tapi aku bisa apa? ah sudahlah hahaha. Aku sayang sama dia, sayang banget tapi cuma dari jauh. Kita memang dekat tapi dia tau apa sih? Lagi pula ini juga karena aku sudah punya prinsip gamau pacaran selama SMA. Terserah orang mau bilang norak, tapi aku tetap pegang prinsip ku. Bukankah hidup pilihan? Dan aku sudah memilihnya, aku memilih jalanku dan aku gak akan nunjukin ke dia kalau aku sebenernya diam diam suka bahkan sayang sama dia. Sebenarnya capek punya perasaan kaya gini. Apalagi aku sendiri gatau, dia suka apa enggak sama aku. Tapi bukan itu yg jadi pertanyaan. Pertanyaan nya itu gimana caranya biar aku bisa move on dari dia. Aku capek kaya gini terus. Aku ngerasa aku terlalu banyak mengamatinya dari kejauhan. Aku tau banyak tentang dia mulai dari kehidupannya, kesukaannya, gebetan nya, orang yang dia suka. Aku tau banyak hal tentang dia. Karena dia begitu dekat sama aku. Dan yaaah entahlah. Bagaiamana cara mengenyahkan perasaan ini. Dia itu ...

Pergi

Kamu masih tidak mengerti bahkan ketika aku beranjak pergi. Sepagi ini aku menulis bait kalimat yang tidak begitu berarti. Bait tentang sisa kebersamaan kita, yang berakhir tanpa alasan dan begitu saja. Aku melupakan mu dan kau melupakan ku. Sesederhana itu. Sangat tidak benar. Masalah hati tidak pernah sederhana. Ini bukan perihal keegoisan sepihak, tapi bagaimana cara menyelamatkan hati yang hampir hancur seutuhnya. Biarkan dia hancur sebagian, jika diteruskan percayalah akan lebih sakit dari ini. Apa kau telah hancur? Aku tidak yakin, rasanya hanya aku yang begitu. Bukan maksud hati menyesali yang telah pergi, aku tidak akan meminta mu kembali. Hanya memintamu mengerti. Bandung, Rabu 11 Mei 2016 05:43 wib